Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Horror Story

Suara Aneh (Horror Story)

SUARA ANEH           Pada suatu malam ketika aku mengerjakan tugas kampus, Aku mendengar suara aneh. Setiap malam aku seringkali mendengar suara- suara di rumahku. Pada saat itu, aku sedang mengetik artikel di laptop. Tiba- tiba, Praang Praang Praang!!! Terdengar suara bising di dapur rumahku. Suara tersebut seperti seseorang yang mengambil sesuatu alat dapur hingga ada beberapa yang terajatuh. Aku langsung berjalan untuk melihatnya, tetapi aku tidak melihat apapun yang terjatuh. Semuanya rapih seperti sediakala. Aku kembali melanjutkan tugasku. Beberapa lama kemudian Terdapat suara piring dan sendok yang beradu hingga menimbulkan bunyi bising. Padahal aku tahu betul bahwa wastafel cuci piringku bersih dari piring kotor.        Di hari berikutnya, seperti biasa aku mengalami kasus yang sama. Aku mendengar suara lagi, tetapi kali ini bukan di dapur. Aku mendengar suara anak- anak. Suara itu seperti anak- anak yang sedang bermain dan mengobrol satu sama lain. Aku sangat

ASHA's STORY - PENELEPON MISTERIUS

Hallo… Kenalin namaku Asha. Selepas lulus SD aku di asramakan oleh bunda di salah satu sekolah islam terpadu di Sukabumi. Pada awalnya aku tidak ingin sekolah jauh dari orangtua terlebih mesti di asrama. Haduh, gak kebayang deh gimana peraturan disana yang pastinya sangat disiplin. Namun, di satu sisi suatu keberuntungan dari aku karena aku bisa bebas dari omelan bundaku yang galak. Hehe… ya, meskipun semua itu sebenarnya berdasarkan rasa sayangnya kepadaku. Pada akhirnya aku menerima masukan bundaku yang ingin mengasramakanku. “Aduh, sepertinya aku gak betah deh disini. Kenapa mereka semua sombong ya? Apa karena mereka anak orang kaya yang setiap dikunjungi orangtua membawa mobil- mobil mewah.” Keluh Asha yang baru sebulan tinggal di asrama. “Asha, udah makan belum?” Tanya salah satu kakak pembimbing di kamar tersebut. “hah? Iya, ukhti (kakak kelas) nanti. Hehe” “Jangan nanti- nanti. Nanti sakit lho!” nasehat kakak. “Iya, ukhti. Tenang.” Jadi, begini toh yang na